Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5) (QS Al-’Alaq 1 – 5)
Dan dialah yang menurunkan air
hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam
tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang
menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan
pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman .( QS Al-An’am :99)
K
|
ita tahu bersama bahwa pohon pisang hanyalah pohon seperti
tumbuhan yang lain. Pohon ini hanya tumbuh mengikuti hukum alam / ketentuan
Tuhan. Sepintas ia hanyalah pohon biasa dan tak ada kelebihan menarik perhatian
sebagaimana sekuntum bunga yang mengundang kupu-kupu dan kumbang untuk hinggap
menghisap sarinya. Namun apabila kita perhatikan dengan seksama pohon pisang
sebenarnya memiliki sesuatu yang patut kita teladani.
P
|
ertama, pohon pisang dalam
proses bertumbuh, jika ditebang batangnya, maka ia akan tumbuh lagi persis dari
pusat batangnya. Tak peduli berapa kali ia di tebang sampai putus sekalipun, ia
tetap tumbuh dan tumbuh lagi sampai dewasa dan berbuah. Ini seharusnya memberi
ilham kepada kita yang diberi akal yang cerdas, sebagai manusia (makhluk yang
paling sempurna) agar bisa meniru tabiat alami pohon pisang tersebut. Yang
namanya kehidupan, pasti penuh cobaan/ujian, sering jatuh bangun, suka duka
silih berganti, dan kadang gagal berkali-kali. Mengetahui fenomena ini, sudah
seharusnya kita bisa mencontoh tabiat pohon pisang tersebut. Sesering atau
separah apapun kita terjatuh (gagal), maka seperti pohon pisang,
kita harus tumbuh lagi, bangkit dengan semangat lagi. Tak peduli berapa kali
kita ditebang oleh kegagalan lalu tumbang, maka sebanyak itu pula kita bangkit
dan tumbuh lagi. Tidak berhenti tumbuh hanya karena sebuah kegagalan, tapi
jadikan kegagalan itu sebuah proses pembelajaran untuk meraih keberhasilan.
Selama masih bernafas, selama itu pula sukses masih bisa kita raih.
K
|
edua,
ternyata pohon pisang itu baru akan mati setelah ia berbuah. Ini sungguh luar
biasa…! Hal inilah yang seharusnya di renungkan dalam-dalam. Sebagai manusia
yang berakal dan sempurna tentu akan merenung…, Apa yang sudah diberikan untuk
keluarga, lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara sebelum meninggalkan
dunia? Apa yang sudah diberikan untuk kehidupan ini? Pohon pisang hidup untuk
berbuah dan mati setelah meninggalkan manfaat. Jika bisa hidup seperti
itu, tentu tak salah bila dikatakan sebagai pahlawan. Namun kita sering lupa,
banyak dari kita yang lupa diri dalam mengejar dunia, terlalu memikirkan diri
sendiri, kesenangan dan kemakmuran diri sendiri, sampai-sampai kadang melupakan
orang lain yang membutuhkan sesuatu yang bisa kita berikan.
P
|
ada kenyataannya hidup manusia akan berakhir, itu adalah hal
yang pasti. Maka sesuatu yang berharga yang telah di berikan untuk
kehidupan inilah yang bisa memberikan kenangan yang indah penuh makna bagi
generasi selanjutnya. Sebagaimana harimau mati meninggalkan belang, rusa mati
meninggalkan tanduk, dan gajah mati meninggalkan gading, maka kitalah yang
menentukan apa yang akan kita tinggalkan. pilihan ada di tangan kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar