By : administrator, 21-10-2010 |
Meski berbahan baku ketela pohon namun lanting sudah mempunyai penggemar tersendiri. Perajin lanting di Desa Adiraja Kecamatan Adipala berupaya agar lanting produksinya dapat menembus pasar nasional. DARYANTO, Adipala Pagi itu matahari bersinar cukup terik, puluhan orang nampak sibuk di rumah Kasirah. Ada yang sedang menguliti ketela pohon yang baru didatangkan dari Kesugihan, ada pula yang mengukus ketela yang sudah dikupas. Panas matahari adalah berkah bagi perajin lanting di Desa Adiraja, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Cilacap. Tak mau ketinggalan panas matahari sekitar 40 pekerja di home industri lanting milik Kasirah itu bekerja tanpa kenal lelah. “Hari ini cukup panas sehingga kami harus bekerja membuat lanting sebab beberapa hari kemarin hujan terus, ini membuat proses pembuatan lanting terhenti padahal pesanan dari Jakarta sudah berkali-kali telepon,”kata dia. Kasirah sendiri tiap hari harusnya membuat lanting minimal harus jadi 2 kwintal lanting untuk memenuhi pesanan dari Jakarta, Bandung dan Kebumen setiap minggu tidak kurang dari 1,5 ton. “Tiap minggu kita kirim setidaknya hampir 1,5 ton ke Jakarta dan Bandung serta kota lainnya,” kata dia. Bersama dengan sekitar 20 perajin lainnya yang tergolong besar Kasirah mengaku terobsesi untuk menjadikan lanting sebagai jajanan khas Indonesia di kota-kota besar dan menembus pasar nasional. “Kalau dilihat dari kebutuhannya sebenarnya lanting sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Makanya kita berharap lanting bisa menjadi jajanan khas Indonesia,”ujar dia. Dia mengemukakan, lanting sudah cukup dikenal dan dibuat oleh masyarakat manapun. Tinggal bagaimana lanting tersebut dapat menarik untuk dijajakan secara nasional sebagai oleh-oleh khas Indonesia. “Kabarnya lanting kami sudah nembus ke super market dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga jual kami,”bebernya. Dia mengakui lanting produskinya dijual dengan harga Rp 10.000 per kilogram kepada pedagang besar di Jakarta dan Bandung. Disana lanting tersebut dilabeli yang lebih menarik. “Sebenarnya kami sendiri juga menjual dua cara yang sudah dilabeli dan yang curah. Namun karena mungkin harus masuk ke toko besar label tersebut kemudian diubah sendiri oleh pembelinya,”kata dia. Bahkan banyak pembeli yang minta agar lanting dibuat berbagai macam rasa untuk memenuhi selera konsumen. Dia menjelaskan, aneka rasa yang sudah berhasil dibuat yakni asin, pedas dan gurih. “Kalau rasa untuk lanting yang sudah kami buat, yang bisa mendongkrak penjualan ya ketiga rasa itu,” tuturnya. Senada diungkapkan Sumo Wardoyo, pria yang dikenal sebagai bos lanting ini mengaku kalau lanting Adiraja sebenarnya sudah menyebar ke berbagai kota besar di Jawa. “Meski banyak masyarakat yang memproduksi lanting namun saya kira untuk menembus pasar nasional, lanting produksi daerah kami masih cukup terbuka. Apalagi sekarang permintaan dari luar kota terus meningkat,”katanya.(*) Sumber: radarbanyumas.co.id |
Senin, 25 Oktober 2010
Agar Menarik Lanting Dibuat Bermacam Rasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar